Contoh Atur Tumplak Ponjen

Aturipun Putra. Bapak, Ibu, punika putra wayah sadaya sami sowan, ngaturaken sungkem bekti sinartan papuji mugi Bapak-Ibu tansah kaparingan rahayu wilujeng dirga yuswa suka rena. Para putra hangaturaken sakalangkung agenging panuwun awit Bapak Ibu anggenipun sampun kapareng hanggulawenthah para putra wiwit lahir ngantos dumugining akhir diwasa, sami mentas apalakrama, sadaya kala wau hawit pangorbananipun Bapak […]


Makna Simbolis Tigan / Telor Pada Ubarampe Panggih

Dalam prosesi adat penganten Jawa, khususnya gaya Surakarta, “panggih” merupakan puncak acara seluruh rangkaian prosesi pernikahan. Dalam prosesi panggih terdapat beberapa “ubarampe” (kelengkapan) yang dilaksanakan saat resepsi pernikahan yang secara batiniah mempunyai makna simbolis sekaligus permohonan kepada Tuhan YME.   Makna Simbolis Tigan / Telor Pada Ubarampe Panggih   Tigan (telor) merupakan pralambang benih yang […]


Makna Simbolis Slindur Pada Ubarampe Panggih

Dalam prosesi adat penganten Jawa, khususnya gaya Surakarta, “panggih” merupakan puncak acara seluruh rangkaian prosesi pernikahan. Dalam prosesi panggih terdapat beberapa “ubarampe” (kelengkapan) yang dilaksanakan saat resepsi pernikahan. Yang secara batiniah mempunyai makna simbolis sekaligus permohonan kepada Tuhan YME. Slindur/Sindur adalah sebuah ubarampe upacara panggih yang bentuknya kain selendang warna merah-putih. Dengan panjang sekitar 1-1,5 […]


Makna Simbolis Jambe Pada Ubarampe Panggih

Dalam prosesi adat penganten Jawa, khususnya gaya Surakarta, “panggih” merupakan puncak acara seluruh rangkaian prosesi pernikahan. Dalam prosesi panggih terdapat beberapa “ubarampe” (kelengkapan) yang dilaksanakan saat resepsi pernikahan. Yang secara batiniah mempunyai makna simbolis sekaligus permohonan kepada Tuhan YME. Jambe, adalah tanaman jenis palma yang banyak tumbuh di daerah tropis khususnya di Indonesia. Mempunyai biji […]


Makna Simbolis Gantal Pada Ubarampe Panggih

Gantal merupakan salah satu ubarampe dalam upacara panggih adat Jawa 1. Gantal, merupakan ubarampe yang dibuat dari daun sirih yang “matemu rose” (bertemu tulang daunnya) dan dilipat membulat/dilinting . Di dalam lintingan daun sirih diberi jambe kemudian diikat dengan benang lawe. Jumlah gantal biasanya 2 atau 4. Maknanya merupakan simbol dari saat waktu yang tepat […]


Ubarampe Panggih

Dalam prosesi adat penganten Jawa, khususnya gaya Surakarta, “panggih” merupakan puncak acara seluruh rangkaian prosesi pernikahan. Dalam prosesi panggih terdapat beberapa “ubarampe” (kelengkapan) yang dilaksanakan saat resepsi pernikahan yang secara batiniah mempunyai makna simbolis sekaligus permohonan kepada Tuhan YME. 1. Gantal, merupakan ubarampe yang dibuat dari daun sirih yang matemu rose dan dilipat membulat/dilinting . […]


Tumplak Ponjen

Tumplak artinya ditumpahkan, diberikan semuanya Ponjen (bukan punjen) artinya celengan, simpanan Secara harafiah berarti simpanan yang diberikan semuanya. Tumplak ponjen dilaksanakan sebagai simbol bahwa yang empunya kerja sudah tidak mempunyai tanggung jawab menikahkan. Artinya dilaksanakan sebagai pertanda mempunyai kewajiban menikahkan yang terakhir. Dalam tradisi ini orang tua secara simbolis memberikan bekal kepada anak cucu yang […]


Tatacara Panggih Penganten Adat Jawa

Panggih artinya bertemu. Artinya “panggih” merupakan puncak dari rangkaian prosesi adat Jawa setelah tatacara akad nikah. Setelah kedua keluarga besar dari penganten sepakat menentukan hari baik untuk melaksanakan”panggih”, maka tatacara ini dilaksanakan di rumah penganten wanita atau kalau di kota di gedung pertemuan. Dalam tradisi Jawa, hari baik ditentukan melalui laku spiritual, biasanya melalui sesepuh […]


Tatacara Bubak Kawah

Tatacara bubak kawah bagi masyarakat Jawa menjadi penting, mempunyai arti yang secara filosofi sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan interaksi sosial di masyarakat. Bubak kawah adalah sebuah tatacara bahwa yang empunya hajat mantu yang pertama kali (wanita), tidak harus anak pertama. Bagi sebagian daerah, tatacara ini dilaksanakan pada saat resepsi. Sebenarnya tatacara ini dilaksanakan pada saat acara […]


Upacara Majemukan

Upacara Majemukan dilaksanakan tengah malam di Malem Midodareni. Wujudnya adalah selamatan (wilujengan) dan tirakatan. Intinya adalah memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar semua rangkaian upacara pernikahan yang diniatkan pemangku hajat dikaruniai keselamatan dari awal hingga akhir. Pada upacara adat pernikahan di Karaton Surakarta, hanya dilakukan upacara jonggolan dan majemukan saja. Upacara turunnya Kembar mayang […]