Tatacara Midodareni

Midodareni atau malam midodareni adalah sebutan rangkaian upacara yang diadakan di rumah calon mempelai wanita pada malam hari menjelang upacara nikah dan pangih di esok harinya. Inti dari acara ini adalah malam dimana orang tua memberikan wejangan kepada calon mempelai wanita mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan kehidupan rumah tangga dan suami istri.

Di masa lalu, wejangan dipaparkan dalam bentuk sanepan atau simbol-simbol. Oleh karena itu, biasanya yang hadir di Malam Midodareni ini kebanyakan adalah tamu yang sudah sepuh termasuk para sesepuh. Di samping itu, di Malem Midodareni umumnya dipakai untuk melakukan pengecekan terhadap semua persiapan rangkaian upacara pernikahan.

Saat midodareni, calon pengantin putri mengenakan kebaya motif bunga dan nyamping atau kain motif bunga. Bagian rambut diukel atau digelung dan memakai susuk atau tusuk kondhe penyu. Untuk calon pengantin putra mengenakan beskap dan nyamping dengan motif yang sama, yaitu motif bunga. Bagian kepala memakai udheng modang motif bunga.

Di Malem Midodareni juga diadakan:
1. Upacara jonggolan
2. Turunnya kembar mayang, dan
3. Majemukan


Tentang Penulis

KPA Winarnokusumo
Wakil Pangageng Sasana Wilapa Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat

No Comments

Leave a Reply