Tuntunan Hidup & Makna dari Pohon Beringin
Manusia dalam kehidupan sehari hari harus melaksanakan interaksi sosial . Manusia harus tetap menyelaraskan hubungan baik vertikal maupun horisontal.
Karaton Surakarta Hadiningrat didirikan pada tanggal 17 Suraoleh ISKS. Paku Buwono II dan merupakan kepindahan dari Karaton Kartasura sebagai penerus dinasti Mataram. Secara fisik bangunan Karaton Surakarta Hadiningrat mulai Gladag di Utara sampai Gapura Gading di Selatan.
Secara umum bangunan yang ada menggambarkan perjalanan hidup manusia untuk mencapai kesempurnaan hidup. Di bawah ini kami uraikan secara ringkas makna filosofi dari bangunan bangunan di bawah ini :
Makna dari Pohon Beringin :
Alun alun Utara dari arah Utara dibelah oleh jalan lurus yang menuju ke Pagelaran. Di tengah Alun alun tersebut. di sisi kanan dan kiri jalan tadi terdapat 2 buah pohon beringin yang sering dikenal dengan dengan Ringin Kurung Kembar.
Yang di sisi timur dinamakan Jayadaru dan yang di sisi barat Dewadaru. Pohon tersebut sangat rindang dan menyejukkan orang yang berteduh saat siang hari.
Beringin ini merupakan lambang kewibawaan sebuah kerajaan dan keagungan Raja. Juga merupakan lambang dan keadilan serta keunggulan.
Dahulu seorang raja dianggap sebagai wakil Hyang Widhi di dunia (raja gung binathara) yang mempunyai sifat harus sama dengan seorang dewa. Harus berwibawa, mengayomi, adil, tidak pilih kasih, dsb.
Maknanya bahwa manusia hidup di masyarakat harus mau menerima kehidupan di sekelilingnya, peduli dengan sesama, tidak bersifat individualis, adil, mengayomi sesama.
Alun alun merupakan tempat para kawula mencari keadilan, maka dahulu ada ritual yang dinamakan tapa pepe (menjemur diri di tengah alun alun) untuk meminta keadilan kepada raja.
Baca Juga : Tuntunan Hidup & Makna dari Gapura Pamurakan
No Comments