Tuntunan Hidup & Makna dari Masjid Agung

Manusia dalam kehidupan sehari hari harus melaksanakan interaksi sosial . Manusia harus tetap menyelaraskan hubungan baik vertikal maupun horisontal.
 
Karaton Surakarta Hadiningrat didirikan pada tanggal 17 Suraoleh ISKS. Paku Buwono II dan merupakan kepindahan dari Karaton Kartasura sebagai penerus dinasti Mataram. Secara fisik bangunan Karaton Surakarta Hadiningrat mulai Gladag di Utara sampai Gapura Gading di Selatan.
 
Secara umum bangunan yang ada menggambarkan perjalanan hidup manusia untuk mencapai kesempurnaan hidup. Di bawah ini kami uraikan secara ringkas makna filosofi dari bangunan bangunan di bawah ini :
 

Makna dari Masjid Agung :

 
Masjid merupakan tempat yang wajib dibangun oleh setiap dinasti, demikian juga pada saat Karaton Kartasura pindah ke Karaton Surakarta Hadiningrat, ISKS. Paku Buwono II membangun sarana ibadah, sebuah masjid di sebelah barat Alun alun Utara. Kemudian oleh ISKS. Paku Buwono III saka guru masjid didirikan pada tahun 1689-1690.
 
Setiap raja di Karaton Surakarta yang bertahta selalu memperhatikan masjid yang sudah di bangun oleh leluhurnya. Masjid disempurnakan lagi oleh ISKS. Paku Buwono V tahun 1715, demimkian seterusnya oleh ISKS. PB. VII (1719), ISKS.PB.VIII membangun pagar batas masjid (1787), ISKS. PB. IX membuat tempat khusus jamaah wanita, Paku Buwono X membangun gapura dengan versi Arab (1831). Saat ISKS. Paku Buwono XII bertahta di alam republik, warna Masjid Agung Karaton Surakarta Hadiningrat diubah dari biru ke warna coklat pelitur.
 
Raja yang berkuasa selalu menekankan akan pentingnya ibadah, tetapi juga ditekankan akan pentingnya budaya Jawa, sehingga tidak lepas dan tercerabut dari akar budaya Jawa. sebagaimana yang pernah dilakukan oleh Sunan Kalijaga dalam syiar Islam selalu menggunakan media budaya Jawa.
 
Baca Juga : Tuntunan Hidup & Makna dari Pohon Beringin


Tentang Penulis

KPA Winarnokusumo
Wakil Pangageng Sasana Wilapa Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat

No Comments

Leave a Reply