Macam – Macam Tuwuhan

1. Pisang Raja

Pisang raja yang digunakan adalah pisang raja yang sudah masak berikut dengan tangkai buah dan bunganya (tuntut). Raja (pisang) merupakan lambang penguasa di bawah Tuhan Yang Maha Kuasa dan luhur budinya. Inti lambang adalah doa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar mempelai nantinya mendapatkan kehidupan yang mulia bagai Raja.

Pisang Raja yang dipilih adalah yang sudah masak (matang) Makna dari masak adalah harapan agar anak yang dijodohkan nantinya menjadi matang jiwanya dan siap menjadi orang tua sebagai teladan bagi keturunannya. Buah pisang sendiri dipilih karena bermakna doa dan harapan agar segera mendapatkan keturunan.

Bunga pisang (tuntut) adalah lambang dari jantung. Diambil dari kata tuntut-atut yang artinya harmonis dan lestari. Permohonan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar mempelai dikaruniai kehidupan rumah tangga yang harmonis dan lestari.

2. Tebu Wulung

Tebu wulung adalah tebu yang berwarna biru kehitaman. Tebu diketahui sebagai bahan baku gula, bentuknya berupa batang yang beruas-ruas. Makna dari tebu adalah doa dan permohonan agar mempelai nantinya dikaruniai kehidupan yang manis (baik) lahir batin. Wulung yang berwarna biru kehitaman sebagai lambang kedewasaan jiwa. Doa dan harapan agar mempelai dapat memenuhi kewajibannya sebagai orang tua.

3. Daun Kluwih

Kluwih atau disebut juga keluwih adalah tumbuhan yang buahnya seperti buah nangka. Berbiji dan kulitnya berduri. Tetapi ukuran buahnya kecil seperti buah sukun. Bentuk daunnya menjadi dan dijadikan salah satu kelengkapan tuwuhan. Makna dari daun kluwih adalah keluwihan atau kelebihan. Mempelai berdua diharapkan mendapatkan kelebihan. Artinya kelebihan yang berupa ilmu, derajat, dan kesejahteraan kehidupan. Jadi keluarga diharapkan mendapatkan kelebihan namun tidak berlebihan. Tidak sok “Raja”.

4. Cengkir Gadhing

Cengkir gadhing adalah kelapa muda jenis kelapa gading, buahnya berwarna kuning gading. Cengkir adalah simbol dari Rahim. Gadhing (warna kuning gadhing) adalah simbol warna yang baik dan indah. Cengkir gading melambangkan rahim yang suci. Wujud harapan dan keselamatan rahim demi kesehatan dan keselamatan keturunan.

5. Pari Sawuli

Pari sawuli adalah sebutan padi serumpun. Padi adalah lambang pangan, bermakna doa dan harapan agar mempelai kecukupan pangan serta diberikan kekuatan dalam mengarungi kehidupan.

6. Ron Apa-apa

Ron apa-apa berarti daun beberapa jenis. Daun yang digunakan adalah daun beringin dan daun kara, daun dhadhap serep, daun alang-alang, daun girang. Daun beringin merupakan lambang dari keteduhan, perlindungan, dan keadilan. Daun beringin bermakna doa dan harapan agar mempelai mendapatkan perlindungan dan keadilan dari Tuhan Yang Maha Esa.

Di masa lalu sering dipakai sowan pepe. Artinya saat rakyat ingin mencari keadilan raja, mereka duduk di antara dua pohon beringin (di alun-alun utara). Duduk di bawah terik matahari. Apa yang dilakukan rakyat, seperti halnya demo yang dilakukan masyarakat kini.

– Daun kara, diambil dari kata kara menjadi sakara-kara (segala macam halangan/rintangan). Daun kare bermakna doa dan harapan agar mempelai selalu terhindar dari segala macam halangan/rintangan hidup.
– Daun dhadhap serep berati serep ayau nyirep. Bermakna meredam orang yang bertujuan tidak baik. Jadi menghalangi keluarga dari orang-orang yang berniat buruk.
– Daun alang-alang berarti keluarga yang siap hidup di dataran luas. Siap menghadapi cobaan hidup dengan tegar dan tidak goyah. Dapat pula diartikan bahwa keluarga nantinya siap mengatasi setiap halangan dalam berkeluarga.
– Girang berarti senang. Daun girang bermakna bahwa mempelai nantinya diharapkan hidup selalu dalam keadaan yang menyenangkan.

7. Bunga atau daun Kemuning

Bunga kemuning adalah bunga yang memiliki aroma yang harum. Memiliki makna doa dan harapan agar mempelai mendapatkan kemuliaan hidup dalam berumah tangga.


Tentang Penulis

KPA Winarnokusumo
Wakil Pangageng Sasana Wilapa Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat

No Comments

Leave a Reply