Makna Simbolis Tigan / Telor Pada Ubarampe Panggih

Dalam prosesi adat penganten Jawa, khususnya gaya Surakarta, “panggih” merupakan puncak acara seluruh rangkaian prosesi pernikahan. Dalam prosesi panggih terdapat beberapa “ubarampe” (kelengkapan) yang dilaksanakan saat resepsi pernikahan yang secara batiniah mempunyai makna simbolis sekaligus permohonan kepada Tuhan YME.
 

Makna Simbolis Tigan / Telor Pada Ubarampe Panggih

 
Tigan (telor) merupakan pralambang benih yang akan menjadi keturunan. Yang dilambangkan oleh putih telur (sperma laki laki) dan kuning telur (ovum wanita).
 
Dalam tradisi Pengantin Jawa, Pengantin Laki laki menginjak telur hingga pecah sampai kuning dan putih telur bercampur. Maknanya adalah sebuah permohonan kepada Tuhan YME supaya kelak bisa mendapatkan keturunan melalu bersatunya kedua pengantin.
 
Sebelum menginjak telur, Pengantin Wanita memberikan sembah kepada Pengantin Laki laki dan membasuh kaki . Ini menunjukkan sebuah lambang bahwa seorang wanita harus taat dan patuh kepada suami sebagai kepala rumah tangga, yang bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup kelak.
 
Baca Juga : Makna Simbolis Slindur Pada Ubarampe Panggih


Tentang Penulis

KPA Winarnokusumo
Wakil Pangageng Sasana Wilapa Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat

No Comments

Leave a Reply