Paes Penganten

Sudah menjadi kodrat wanita ingin tampil cantik. Apalagi di hari istimewa, seperti pernikahan. Selain kecantikan batin, kecantikan fisik tidak kalah penting. Maka calon mempelai wanita memerlukan riasan untuk mempercantik wajahnya.

Cengkorongan paes yang dibuat setelah siraman disempurnakan. Paes penganten atau paes pengantin juga disebut Makutha Ratu Putri (Mahkota Ratu Putri). Paes adalah rias wajah di bagian atas hidung dan alis berwarna hitam pekat. Seolah-olah merupakan bentuk asli rambut pada calon mempelai wanita. Bentuk paes keseluruhan mengarah pada satu titik yakni hidung.

Bentuk paes sendiri terdiri atas empat bagian yaitu:

1. Gajah, berbentuk seperti kurva yang membuka ke atas. Letaknya di bagian tengah wajah dan paling besar. Gajah merupakan lambang kendaraan Raja. Raja adalah wakil Tuhan. Jadi maksudnya gambar ini adalah simbol kekuasaan Tuhan.
2. Pengapit, letaknya di samping kiri kanan Gajah. Ukurannya lebih kecil dari gajah, pipih, dan ujungnya lancip. Pengapit merupakan lambang dari wanita.
3. Penitis, letaknya di samping kanan kiri pengapit, lebih kecil, pipih, dan ujungnya tumpul. Penitis merupakan lambang dari pria.
4. Godhek, letaknya paling samping menjurai di depan telinga. Bentuknya memanjang dan lancip. Godhek merupakan lambang dari keturunan.

Jadi secara keseluruhan rias ini menyiratkan kesungguhan doa dan permohonan kepada Tuhan Yang Maha Esa, agar pernikahan segera diberikan keturunan yang baik.

Selain paes penganten, ada rangkaian kelengkapan rias untuk mempercantik calon mempelai wanita. Kelengkapan rias tersebut antara lain,
1. Sanggul yang disebut ukel bokor mengkurep rinajut melathi acakrik kawung
2. Cundhuk mentul
3. Kalung yang disebut sangsangan wulan tumanggal
4. Untaian bunga melati yang disebut sekar tiba dhadha, dan
5. Gambar menyerupai lalat yang disebut pepethan laler mencok di sebelah hidung


Tentang Penulis

KPA Winarnokusumo
Wakil Pangageng Sasana Wilapa Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat

No Comments

Leave a Reply